Pendidikan berkualitas merupakan persyaratan mutlak pembangunan suatu
bangsa. Pembangunan merupakan proses pengaturan dan pemanfaatan sumber
daya yang tersedia agar memiliki nilai tambah untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyatnya. Untuk melaksanakan proses pembangunan suatu
negara memerlukan tenaga kerja yang berkualitas sehingga mampu mengelola
sumber daya secara efesien, efektif dan berkesinanbungan.
Sebagai
negara yang sedang berkembang, indonesia membutuhkan banyak tenaga kerja
dalam berbagai bidang mulai dari tenaga pelaksana terampil sampai
dengan ahli untuk melaksanakan proses pembangunan. Berdasarkan piramida
ketenagakerjaan, kebutuhan tenaga kerja menengah kebawah lebih besar
dibandingkan dengan kebutuhan tenaga ahli. Pada tingkatan ini harus
diisi oleh tenaga kerja yang menguasai pengetahuan dan ketrampilan
berkualitas standar sehingga mampu melaksanakan tugas.
Penyiapakan
tenaga kerja berkualitas selain untuk melaksanakan proses pembangunan di
dalam negeri, juga harus untuk kebutuhan luar negeri. Sebuah fakta
terbentang dihadapan kita bahwa sebanyak 4.516.100 dari 9.427.600 yang
masuk kategori pengangguran (februari 2008) adalah lulusan SMA, SMK,
Program Diploma dan Universitas (sarjana) hal ini disebabkan oleh
rendahnya adaptasi lulusan sekolah formal untuk memenuhi pasar kerja.
Untuk itu pembenahan sistem pendidikan menjadi sebuah upaya untuk mampu
mengatasi permasalahan tersebut.
Jumat, 30 November 2012
Minggu, 18 November 2012
MENJALIN PARTNERSHIP INDUSTRI , MEMBANGUN SMK LEBIH MAJU
Definisi Pendidikan Kejuruan dalam UU Sisdikanas disebutkan
sebagai pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam
bidang tertentu. Selanjutnya dalam PP no. 20 Tahun 1990 disebutkan bahwa
pendidikan kejuruan adalah bagian dari pendidikan menengah yang mengutamakan
pengembangan kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu. Jadi
disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan adalah proses pendidikan untuk membekali
siswa dengan kompetensi-kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja sehingga
setelah lulus dapat menjadi tenaga terampil dan tenaga berkualitas. Untuk mampu
membekali siswa dengan kompetensi – kompetensi dunia kerja, maka SMK harus
mampu mengenali karakter diri dan melewati tantangan- tantangan yang siap
menghadang.
Beberapa tantangan tyang dihadapi dalam mempersiapkan SMK
dapat diidentifikasi yakni; Pertama, Internalisasi sikap Profesional, calon
tenaga kerja yang dipersiapkan, agar dapat diterima oleh dunia kerja harus
memiliki kompetensi dan sikap profesional. Penanaman sikap profesianal adalah
hal yang paling rumit, dikarenakan sikap profesional tidak dapat diajarkan
secara teori, melainkan melalui pembiasaan selama proses Sekolah dan di
Industri. Penerapan nilai- nilai industri di dalam budaya Sekolah sangat di
harapkan sehingga siswa terbiasa dengan sikap profesional ini. Kedua,
Keterbatasan Potensi Sekolah, Pembangunan sektor pendidikan merupakan bagian
dari anggaran pembangunan nasional. Keterbatasan anggaran yang ada mengharuskan
manajemen Sekolah mengatur dan melakukan inovasi – inovasi dalam manajemen
pengelolaan Sekolah. Kerja sama industri merupakan salah satu alternatif
mengatasi keterbatasan ini. Ketiga, Ketersediaan lapangan Kerja, merupakan
suatu hal yang harus diperhatikan secara seksama, walaupun ketersediaan
industri dipengaruhi oleh perekonomian nasional. Namun analisis terhadap
ketersedian lapangan kerja untuk tamatan dan pembekalan terhadap kompetensi
sesuai kualifikasi industri tetap harus dilaksanakan sebaik mungkin.
Pengembangan SMK mendapat dukungan penuh oleh pemerintah saat ini . dengan
dibuatkan berbagai kebijakan yang memberikan ruang yang lebih untuk
pengembangan diri SMK.
Langganan:
Postingan (Atom)